top of page

BELAJARLAH MENCINTAI DIRIMU SENDIRI

Updated: Apr 14, 2020


BELAJARLAH MENCINTAI DIRIMU SENDIRI

KARENA PASANGANMU TIDAK AKAN PERNAH BISA MENGISI PERAN ITU

Sudah tahu 'kan kebahagiaan kamu adalah tanggung jawab pribadi, bukan tanggung jawab pasangan?


Kalau belum tahu, lanjut saja bacanya, sekarang saya mau share pengembangannya, tapi warning yaps tulisan ini akan SULIT DIMENGERTI dan KURANG DISUKAI..


Prinsipnya adalah semakin banyak berekspektasi, semakin mudah frustrasi. itu sebabnya dalam setiap hubungan, saya selalu belajar meminimalkan KEWAJIBAN & TANGGUNG JAWAB pasangan pada saya..


Dia tidak wajib peka mengetahui isi hati & pikiran saya


- Dia tidak bertanggungjawab menjadikan saya orang lebih baik


- Dia tidak wajib tersedia ketika saya inginkan dan butuhkan


- Dia tidak bertanggungjawab mengajari dan memotivasi saya


- Dia tidak wajib melakukan sesuatu dengan cara dan gaya saya


- Dia tidak bertanggungjawab mengurusi anggota keluarga saya


- Dia tidak wajib mendahulukan kepentingan saya dibanding dia


- dia tidak bertanggungjawab obati kekecewaan/kecemburuan saya


- Dia tidak wajib bersikap romantis agar saya merasa spesial


- Dia tidak bertanggungjawab membuat saya puas atau bahagia


- Dia tidak wajib mencintai sesuai dengan cara yang saya suka


- Dia tidak bertanggungjawab membantu masalah dan kesalahan saya


- Dia tidak wajib memenuhi semua standar, kebiasaan, tuntutan saya


- Dia tidak bertanggungjawab memanjakan saya saat ultah, anniversary, dsb


Tentu saya punya ekspektasi dia bersikap seperti di atas, dan saya akan senang sekali ketika dia melakukannya. tapi ekspektasi itu luar biasa kecilnya sehingga saya tidak gusar bila lalai terpenuhi..


kenapa saya bersedia 'membuang' beban kewajiban di atas?


kenapa saya tidak menganggap hal-hal itu HAK SAYA?


Tidakkah pasangan WAJIB menyenangkan hati saya?


Alasannya cukup sederhana :


1. Karena saya BUKAN bayi yang terancam mati jika ditelantarkan.. dan saya menginginkan seorang pasangan, bukan orangtua, piaraan, tawanan, ataupun pelayan untuk merawat diri saya.


Kewajiban dan tanggung jawab adalah pada HUBUNGAN, bukan pada saya. demikian juga dedikasi saya adalah pada hubungan, bukan pada dia.


2. Agar ketika dia melakukan hal baik di atas, saya tetap sadar bahwa itu adalah PEMBERIAN MURNI DARI HATINYA.


Setiap kali dia memberi hal yang menyenangkan, saya bisa tersenyum bangga, bersyukur, dan bergairah untuk mengapresiasinya. Karena bukan kewajiban, saya pun tidak kecewa ataupun marah-marah apabila dia tidak rutin memberikannya..


Selain kesejahteraan saya bukan tanggung jawab pasangan, dia juga tidak punya banyak tanggung jawab lainnya pada saya. jika dia melakukan sesuatu yang memuaskan hati saya, itu adalah atas dasar kegairahan, keganjenan, kemurahan, kebaikan, dan keinginan hatinya sendiri..


Well, Walau dia adalah pasangan saya, segala usaha kebaikannya adalah bonus.. bukan sesuatu yang bisa saya tuntut dan tagih semaunya saya!!!


Dengan tidak mewajibkan dia berlaku baik Sadar tidak sadar OTAK SAYA JADI TERLATIH SELALU MENGHARGAI KAPANPUN PASANGAN MELAKUKAN SESUATU. Setiap usaha dia terlihat berharga. Setiap kontribusi dia bersifat proaktif dan spesial.. karena saya tidak mengatur dan memaksanya demikian.


Apabila butuh sesuatu, saya bisa MINTA TOLONG dan dia bebas menentukan sendiri KAPAN DAN BAGAIMANA menolong saya tanpa dibebani rasa wajib atau terpaksa..


Seiring waktu, dia pun jadi makin RINGAN TANGAN berkontribusi karena saya tidak pernah menuntut ataupun  mengambil apa saja darinya  begitu saja.


Kalu harus sadar bahwa ekspektasi wajib gono-gini membuat hubungan terasa lebih mengecewakan dan banyak drama daripada seharusnya.


Kebaikan Pasangan dianggap sebagai kewajiban. Alhasil, sang pasangan kita jadi emosi dan sedih sendiri, karena merasa kehilangan apa yang dianggap haknya..


Kita sudah sibuk seharian dengan pekerjaan masing-masing, masa harus ditambah lagi dengan KEWAJIBAN MELAYANI DAN MENYENANGKAN HATI PASANGAN?


Sekanak-kanak dan sejahat itukah kamu sehingga MEWAJIBKAN INI-ITU pada orang yang KAMU SAYANGI?!


Katanya cinta, tapi kenapa kamu berlaku sedemikian TEGA?


Sekali lagi saya ulang, buang jauh-jauh pemikiran bahwa pasangan WAJIB berbuat baik pada kamu. buang jauh-jauh ekspektasi bahwa kamu BERHAK selalu diperlakukan spesial seperti keinginanmu. Kurang-kurangi beban tanggung jawab pasanganmu, agar dia bisa mencintaimu sepenuh hati.. bukannya karena terpaksa harus mengikuti ekspektasimu.


Jika kebaikan pasangan dipandang sebagai kewajiban, kamu akan SULIT MENGHARGAI ketika pasangan berbuat baik dan SENGIT MENGOMELI ketika dia alpa dalam melakukan kebaikan.


Seiring waktu, kamu jadi frustasi dan dia pun jadi MALAS, BERUBAH, dan BERHENTI melakukan kebaikan...

Kenapa kamu harus bisa mencintai dirimu sendiri sebelum kamu bisa merasa dicintai oleh pasanganmu. Berikut ini alasan logis kenapa kamu harus bisa mencintai dirimu sendiri : 

Karena saat kamu bisa mencintai dirimu sendiri kamu tahu cara untuk memberikan kebaikan untuk dirimu sendiri dan kebaikan yang kamu berikan untuk dirimu sendiri inilah yang bisa membuatmu bahagia. Kamu tahu dan bisa memproduksi kebahagiaanmu sendiri tanpa menuntut pasangan untuk membahagiakanmu.

Karena kebahagiaanmu memang tanggungjawabmu sendiri.

Saat kamu tidak bisa mencintai dirimu sendiri, kamu tidak akan pernah tahu apa yang benar-benar kamu inginkan dari pasanganmu, apa yang bisa membuatmu bahagia. Jadi apapun yang pasanganmu lakukan untuk membahagiakanmu juga percuma saja. Karena kamu tidak akan pernah puas dengan semua caranya untuk membahagiakanmu.

Kamu akan terus menuntut pasangan membahagiakanmu tapi kamu sendiri tidak tahu caranya bagaimana pasangan bisa membahagiakanmu. Itu karena kamu belum bisa mencintai dirimu sendiri.

Kalau kamu sendiri belum tahu cara untuk membahagiakan dirimu sendiri, lalu bagaimana mungkin orang lain tahu cara untuk membahagiakanmu?

Percuma saja usaha pasanganmu untuk membahagiakan dan mencintai kamu kalau kamu tidak bisa mencintai diri kamu sendiri. Kamu tidak akan pernah puas dengan semua usaha dan pengorbanan pasangan untuk membahagiakanmu.

Selain itu saat kamu tidak bisa mencintai dirimu sendiri kamu akan sulit merasa dicintai oleh pasangan karena kamu sendiri tidak tahu apa yang kamu inginkan, kamu tidak tahu apa yang kamu cari dari pasangan dan apa yang membuatmu bisa merasa dicintai.

Jadi, mulai sekarang belajarlah untuk bisa mencintai dirimu sendiri sebelum kamu bisa membuat orang lain mencintaimu dan kamu merasa dicintai.

Karena setelah kamu bisa mencintai dirimu sendiri, kamu akan lebih tahu arti kebahagiaan menurutmu, bagaimana caramu untuk berbahagia, kamu akan lebih tahu apa yang kamu suka dan tidak sukai.

Kamu akan lebih tahu bagaimana cara pasangan untuk bisa membahagiakanmu, perlakuan seperti apa yang kamu harapkan dari pasangan untuk bisa membahagiakanmu.

Dan saat kamu tidak bisa puas dengan cara pasangan membahagiakanmu, kamu tidak akan pernah menuntut pasangan untuk melakukan usaha dan perjuangan lebih untuk membahagiakanmu karena kamu sendiri tahu cara untuk membahagiakanmu tanpa membuat pasanganmu kelelahan untuk mengusahakan kebahagiaanmu.

Jangan pernah menggantungkan kebahagiaanmu pada orang lain. Kebahagiaanmu adalah tanggungjawab mu sendiri dan kamu pulalah yang bertanggungjawab untuk menciptakannya sendiri. 

Jadi, sekarang tanyakan pada dirimu sendiri, sudahkah kamu bisa mencintai dirimu sendiri dan membahagiakan dirimu sendiri? Sudahkah kamu tahu apa kebahagiaan menurutmu dan bagaimana cara agar kamu bisa bahagia? Salah satu cara mencintai diri sendiri adalah dengan memberikan kebaikan pada dirimu sendiri. Dan kebaikan yang harus kamu berikan pada dirimu adalah fokus memperbaiki dan meningkatkan kualitas karaktermu agar banyak wanita menginginkanmu. 

 
 
 

Commenti


Post: Blog2_Post
bottom of page