Ketika saya di hina sama orang lain
- Dia jufry
- Jun 23, 2020
- 2 min read
Oleh : Pria Berjenggot
Setiapa manusia punya cara unik untuk mengatasi Setiap masalah yang datang menghampiri. Kalau saya memilih mengontrol emosi bukan menahan emosi. Mengontrol dan menahan itu jelas berbeda.
Mengontrol emosi yang ada tetap ada, but cara keluarnya teratur. Berbeda dengan kita menahan emosi. Itu ibarat kita menciptakan bom waktu yang kapan saja bisa meledak. Do you see what i see
Ketika saya di hina Insha Allah saya ikhlas di hina sama orang lain. Kenapa karena sejatinya saya sadar akan hal itu. Artinya saya sadar apa yang saya punya baik saat ini maupun yang akan datang kemudian. Itu semua hanya titippan.
So, kurang bijaksana apabila saya mau sombong. Meskipun saya di rendahakan, di anggap sebelah mata. Yang penting saya stop melakukan hal yang sama kepada diri saya.
Sebisa mungkin saya memilih membiasakan diri untuk mengontrol diri saya dan stop membalas hal yang sama kepada orang tersebut.
Why? saya sadar bahwa Tuhan itu meliputi seluruh isi Alam Semesta ini itu kenapa Allah itu Maha Besar. Dan Tuhan kita itu tidak jauh dari urat leher kita.
Artinya apapun yang kita ucapkan sejatinya itu adalah doa. So, belajarlah sejak dini untuk mengatakan hal-hal yang baik.
Saya memilih mengingatkan. Alhamdulillah jika saya ingatkan langsung diam dan termenung. Artinya mungkin ada hidayah yang turun untuknya.
Ketika saya di anggap salah di mata orang lain. Saya tersenyum kembali ke prinsip saya pegang, saya itu ibarat kopi hitam, meskipun saya di panaskan di suhu paling tinggi sekalipun warnanya tetap hitam tidak berubah warna kuning, hijau, merah, putih Malah mengeluarkan aroma harum yang semerbak kemana-mana.
Artinya biarpun saya di panaskan, saya tetap menjadi diri saya apa adanya saya. Bukan berubah menjadi orang lain. - dia jufry
Satu lagi apabila orang tersebut bisa menghargai dan menghormati dirinya. Saya yakin dia pasti mikir ulang kali untuk lakukan hal itu kepada orang lain.
Apapun yang orang katakan, yang baik saya ambil. Yang tidak cocok dengan saya yaps saya buang.
Demikian cerita dongen saya. Masih miskin ilmu mudah"han bisa bermanfaat dan bisa memberikan inspirasi untuk Anda. kurang lebihnya mohon di maafkan. Terimakasih.
Terkhususnya untuk penulis
Dia jufry
Comentarios