top of page

MAKNA DIBALIK IMPIAN YANG DITULISKAN

Updated: May 14, 2020



Banyak orang yang mempunyai impian, 97% menyimpannya dalam angan-angan, 3% menuliskannya secara rinci. Itulah mengapa jumlah orang sukses di dunia hanya 3%. (Rockeffeler).

Mengapa kita perlu menuliskan impian-impian tersebut?


Jika kamu sering mengikuti seminar-seminar motivasi yang dipimpin oleh para motivator dan leader yang terkenal dan sukses, maka banyak diantara mereka yang menyarankan kita untuk menuliskan impian-impian kita secara jelas pada secarik kertas/Buku, lalu menempelkannya pada tempat dimana kita sering melihatnya...Misalnya : di pintu lemari es, di kamar tidur, di meja kerja, di toilet, dsb.


Dengan cara demikian kita dapat terus termotivasi dan semangat untuk meraih impian-impian tersebut, dan niscaya impian tersebut akan terwujud.


Apakah ini semacam mitos, takhayul, atau mantra ajaib yang bisa membuat mimpi menjadi kenyataan..?? Mengapa saya sudah melakukannya, namun tidak berhasil meraih mimpi tersebut??


Dimana logikanya??? atau sebenarnya ada penjelasan yang lebih rasional untuk bisa memahami hal ini??


Segala sesuatu yang ada di muka bumi saat ini, rata-rata lahir dari sebuah impian yang akhirnya terwujud dalam dunia nyata, misal: pesawat terbang, bola lampu, handphone, mobil, televisi, dsb.


Kata-kata punya kekuatan yang mampu mengubah impian jadi kenyataan... merubah sesuatu yang abstrak menjadi nyata...


Dengan mulai menuliskan impian-impian kita secara jelas, baik itu di selembar kertas, di catatan harian, dokumen di komputer, maka paling tidak impian yang pada mulanya hanya berupa angan-angan (abstrak) sudah mulai terwujud dalam bentuk yang nyata, yaitu tulisan itu sendiri.


Meski yang kita harapkan nantinya adalah wujud akhir yang belum nyata pada saat kita menuliskannya. Ini merupakan salah satu bentuk tindakan mewujudkan sesuatu yang abstrak (tidak nyata) menjadi sesuatu yang nyata.. langkah pertama yang terlihat sepele, namun maknanya powerful.


Ini merupakan ujian pertama terhadap tindakan, keyakinan serta kepercayaan.

Jika kita tidak mengambil tindakan nyata untuk menuliskan impian tersebut, maka besar kemungkinan kita tidak akan mengambil langkah-langkah lainnya lebih jauh, atau melakukan tindakan-tindakan nyata lainnya untuk mewujudkan impian kita.


Menuliskan impian merupakan langkah awal pijakan kaki kita di anak tangga pertama menaiki anak tangga yang ujungnya adalah impian itu sendiri.


Manusia pada dasarnya merupakan makhluk yang cerdas, ia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan baik, termasuk beradaptasi dengan impian tersebut.


Pernahkan kita berpikir bahwa ketika kita masih bayi, banyak hal yang sulit untuk kita lakukan. Perlahan namun pasti kita mulai bisa berbicara, makan sendiri, berjalan, berlari, bahkan mengendarai mobil.


Sama seperti impian, kita perlu waktu untuk beradaptasi dengannya. Jika impian tidak dituliskan, maka impian tersebut cenderung untuk dilupakan, teralihkan dengan kesibukan dan rutinitas, membuat kita kehilangan fokus dan akhirnya impian tersebut tidak pernah terwujud.


Pada waktu kita kecil, orang tualah yang sering menjadi tulisan tersebut bagi kita.. terus melatih kita pada waktu belajar berbicara, mengajari kita berjalan. Guru-guru di sekolah yang memberikan ilmu secara tertulis dan konsisten setiap hari.


Inilah yang kita perlukan, yaitu konsistensi. Segala sesuatu berawal dari kebiasaan, sehingga tubuh kita dengan sendirinya mampu beradaptasi.


Demikian tulisan ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat.


Salam,

Dia Jufry_25

 
 
 

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page